Sekitar 20 tahun yang lalu oleh ayah saya dibelikan 2 ekor kambing
sampai beberapa waktu kemudian berkembang menjadi beberapa ekor sapi,
hingga dapat digunakan untuk menyekolahkan kami 4 bersaudara. Untuk
pencarian pakan saat itu masih sangat mudah. Saya dengan mudah
mendapatkan rerumputan yang sangat disukai oleh ternak kami. Dan setiap
hari sambil berangkat sekolah ternak ternak tsb dapat di-angon-kan (digembalakan) ke tanah lapang maupun sawah yang ditumbuhi rerumputan. Pengelolaan ternak pun tidak ada kendala.
Saat ini ketika memasuki musim kemarau, kebanyakan peternak mikro
menjual ternaknya. karena kesulitan pakan. sehingga harga ternak menjadi
turun dan peternak pun mengalami kerugian. Sebenarnya hal itu tidak
perlu terjadi jika peternak mau sedikit menerapkan teknologi pembuatan
pakan. Yang mana saat ini telah dapat dibuat pakan fermentasi.
Pakan fermentasi terbuat dari serat seperti jerami, gedebog pisang
maupun rerumputan yang di olah secara fermentasi. Hasilnya, pakan
fermentasi mampu memberikan asupan nutrisi sangat baik daripada hijauan
biasa. Dan yang menggembirakan adalah biaya produksinya jauh lebih
kecil, lebih praktis dan tidak perlu ngarit setiap hari. sehingga pengelolaan ternak tsb dapat di intensifkan.
Jika 20 tahun yang lalu ayah saya memilih kambing sebagai sarana
investasi, Kini pun cara tersebut masih relevan bahkan lebih menarik
untuk dilakukan kembali. Ada beberapa faktor untuk dapat mengatakan
mengatakan beternak kambing saat ini lebih menarik, yakni;
Satu, potensi imbal hasil. Potensi imbal hasil beternak kambing saat
ini lebih menarik daripada 20 tahun yang lalu. Jika dulu yang dapat
dijual hanya kambingnya saja. Saat ini, urine, indil-indil (kotoran
kambing) dapat laku dijual untuk menutupi kebutuhan harian. Kambingnya
sendiri, dengan pengelolaan secara intensif mampu memberikan pertumbuhan
antara 10-20% per bulan.
Dua, Kemudahan. Kemudahan dalam hal ini adalah kemudahan untuk
memulai dan kemudahan pengelolaan. Untuk memulai usaha ternak kambing
sangat terjangkau. Dimulai satu ekor pun sudah jalan. Kemudahan
pengelolaan, saat ini telah banyak penggunaan pakan fermentasi sebagai
solusi sulitnya pakan hijauan.
Dan ketiga, Kemudahan likuiditas. Kambing sangat mudah di-uang-kan.
Harganya relatif stabil, bahkan tidak tergerus inflasi. Dan pada
masa-masa puncak seperti Hari Raya Qurban harganya menjadi sangat
menarik.
Selain ketiga faktor diatas, kebutuhan nasional terhadap daging juga
masih ditutup dengan import. padahal daging daging tsb sebenarnya dapat
kita cukupi sendiri dari dalam negeri. yang jika ini terjadi maka selain
menyehatkan neraca perdagangan negara, saudara saudara peternak kita
juga mendapat pekerjaan dan pembeli pun mendapat harga yang lebih stabil
daripada import.