Setelah purna tugas sebagai abdi masyarakat dan abdi negara menjadi pegawai negeri sipil,Haryoko merasa terpanggil untuk back to village alias mudik untuk berkarya.Bidang yang dipilihnya tidak ada kaitan sama sekali dengan tugas serta basic pendidikan formal yang pernah ditempuh.Budidaya ternak sapi potong adalah jenis kegiatan yang dipandang prospektif.Hal ini
sejalan dengan program pemerintah yakni program swasembada daging sapi dan kerbau secara nasional 2014.PSDSK yang dicanangkan kementerian pertanian ini menarik untuk diikuti Haryoko.
sejalan dengan program pemerintah yakni program swasembada daging sapi dan kerbau secara nasional 2014.PSDSK yang dicanangkan kementerian pertanian ini menarik untuk diikuti Haryoko.
Kegiatan ini utamanya penggemukkan sapi potong atau fattening jenis peranakan ongole (sapi putih) telah dimulai sejak 7 bulan yang lalu.Hingga saat ini kandang telah berisi 13 ekor sapi terdiri dari 4 ekor betina dan 9 ekor jantan.
Tujuan budidaya ternak sapi potong ini adalah untuk supply ternak potong dalam rangka kurban saat Idul Adha 1434 H yang akan datang.Sasarannya adalah dipasarkan ke Jakarta,demikian di tuturkan Sardi selaku tenaga kerja yang dipercaya mengelola usaha peternakan itu pada kontributor klaten info.Lebih lanjut Sardi mengatakan bahwa biaya pengeluaran untuk budidaya ternak ini sekurangnya sekitar Rp 5.000.000,00 per bulan.Disamping pakan hijauan berupa rumput gajah,sapi diberi jambrangan konsentrat dan polaar .Dan optimis budidaya ternak sapi potong ini kedepan akan menguntungkan .
Masalah yang berarti hingga saat ini dirasakan belum ada,kecuali pernah seekor ternak sapi nya mati gara-gara radang tenggorokan yang akut.Memang diakui Sardi sejak dibeli sapi yang bernilai sekitar Rp 11.000.000,00 an itu memang sudah dalam keadaan sakit.Sudah diupayakan mengundang tenaga paramedik veteriner beberapa kali untuk mengobati namun tetap saja tidak tertolong,demikian ungkap Sardi.