Cara beternak kambing jawa

Dengan perbandingan 3 betina serta 1 pejantan.
Pilhlah kambing jantan untuk penggemukan.
ukuran kandang untuk penggemukan juga tidak terlampau tidak sama yakni
untuk perekor 90cm kali 1, 5m yang diisi 1ekor tiap-tiap kotaknya, untuk
penggemukan diusahakan kambing tidak bisa bergerak bebas. kandang mesti
cukup sirkulasi udaranya serta dilengkapi dengan sirkulasi pembuangan
kotoran kambing, kotoran kambing tidak bisa bersarang dikandang
terlampau lama. yang butuh di perhatikan didalam ternak kambing
merupakan kebersihan kandang serta sisa –sisa pakan serta kotoran yang
mengganggu mesti dibersihkan tiap-tiap hari.
pemberian pakan :
pemberian pakan kambing biasa 2kali 1 hari yakni pagi serta sore hari
dengan rerumputan serta diselingi dengan biji-bijian serta konsentrat
atau dedak yang digabung sedikit air. untuk persediaan air minum mesti
senantiasa ada. kambing umumnya dapat minum bila posokan pakan
terlambat. untuk melihat-lihat gambar kambing lengkap
Cara Beternak Kambing Tanpa Ngarit
Beternak kambing selama ini masih banyak dilakukan dengan cara tradisi.
Memelihara satu ekor kambing betina sampai beranak lalu anaknya dijual.
Tentu jika hanya mengandalkan cara seperti itu bisanya pemeliharaan
kambing merupakan kerja sambilan. Memang pemeliharaan kambing dengan
metode sederhana seperti di atas tadi menjadi pilihan bentuk tabungan
karena tidak mungkin memelihara kambing bisa diambil keuntungan secara
harian. Namun jika dihitung berdasarkan waktu produksi ternak kambing
seperti itu teralu lama. Karenanya untuk memudahkan peternak
ketersediaan pakan yang kontinyu menjadi syarat mutlak. Ketersediaan
pakan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mungkin bisa dilakukan dengan
cara yang dilakukan oleh warga desa di sekitar Prambanan Klaten yaitu
membuat pakan alternatif. Menurut salah satu peternak, cara membuat
pakan alternatif dilakukan dengan membuat pakan sekaligus dalam jumlah
banyak sehingga ketersediaannya cukup untuk beberapa minggu. Tehnologi
fermentasi pakan bisa menjadi pilihan mudah. Alasannya, bahan baku bisa
dari berbagai daun dan jenis rumput kering atau limbah pengolahan
kedelai (menjadi tahu atau tempe). Hasilnya adalah makanan ternak
fermentasi yang lebih awet dengan bau khas dan kandungan karbohidrat,
protein dan vitamin cukup stabil. Pemberian pakan secara teratur dengan
jumlah seimbang antara berat pakan dan berat hewan membuat hewan ternak
menjadi terpelihara secara lebih baik.
Cara Ternak kambing produksi optimal dengan efisien dan sederhana
Bahan untuk cara ternak kambing
Kambing, pakan, peralatan konstruksi kandang, lahan
Alat untuk cara ternak kambing
Tempat pakan/minum
Pedoman Teknis Cara Ternak kambing
Jenis kambing asli di Indonesia adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE)
Memilih bibit untuk cara ternak kambing
Pemilihan bibit diperlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik.
Pemilihan calon bibit dianjurkan di daerah setempat, bebas dari
penyakit dengan phenotype baik.
Calon induk untuk cara ternak kambing
Umur berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), tingkat
kesuburan reproduksi sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat,
berasal dari keturunan kembar (kembar dua), jumlah puting dua buah dan
berat badan > 20 kg.
Calon pejantan untuk cara ternak kambing
Pejantan mempunyai penampilan bagus dan besar, umur > 1,5 tahun,
(gigi seri tetap), keturunan kembar, mempunyai nafsu kawin besar, sehat
dan tidak cacat.
Pakan untuk cara ternak kambing
Ternak kambing menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan dasar dan
pakan tambahan (konsentrat). Pakan tambahan dapat disusun dari (bungkil
kalapa, bungkil kedelai), dedak, tepung ikan ditambah mineral dan
vitamin. Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro,
gamal, daun nangka, dsb. Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat
badan (dasar bahan kering) atau 10 - 15 % berat badan (dasar bahan
segar)
Pemberian pakan induk
Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting tua
dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan
protein 16 %.
Kandang untuk cara ternak kambing
Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran 1
1/2 m² untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan ukuran
kandang 2 m², sedang anak lepas sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan
ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2 - 2 X tinggi ternak.
Pencegahan penyakit : sebelum ternak dikandangkan, kambing harus
dibebaskan dari parasit internal dengan pemberian obat cacing, dan
parasit eksternal dengan dimandikan.
Cara Ternak Kambing
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai
usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil
produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah.
Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika
pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif),
pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada
tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing,
yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.
Cara Ternak Kambing cara memilih bibit Kambing
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk
pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging,
kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang
baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat,
daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk untuk cara ternak kambing:
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
Jinak dan sorot matanya ramah.
Kaki lurus dan tumit tinggi.
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
Ciri untuk calon pejantan untuk cara ternak kambing :
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih
tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki
libido (nafsu kawin) tinggi.
Kaki lurus dan kuat.
Dari keturunan kembar.
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
Cara Ternak Kambing dan mengoptimalkan Makanan kambing
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak.
Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan
mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan
(berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari
kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat
badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari,
dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang
sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur
sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
Kandang untuk cara ternak kambing
Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
mencapai 55 - 60 kg.
Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering
dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
dinaiki.
Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Pengendalian Penyakit untuk cara ternak kambing
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis
(scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan
koksidiosis.
Pasca Panen untuk cara ternak kambing
Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari
produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya.
Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi
(umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan
kambing cukup tinggi.
Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
cara Ternak Kambing atau Contoh Analisa Bisnis Kambing
Pengeluaran
Bibit untuk cara ternak kambing
Bibit 1 ekor pejantan = 1 x Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
Bibit 6 ekor betina = 1 x Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
Total Rp. 1.450.000,-
Kandang Rp. 500.000,-
Makanan Rp. 200.000,-
Obat-obatan Rp. 100.000,-
Total Pengeluaran Rp. 2.250.000,-
Pemasukan
Dari anaknya
Jika setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing
yang bisa dijual setelah 1 tahun = 12 ekor. Jika harga tiap ekor Rp.
150.000,- maka dari 12 ekor tersebut akan dihasilkan : 12 x Rp.
150.000,- = Rp. 1.800.000,-
Dari induk untuk cara ternak kambing
Pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun
akan dihasilkan pertambahan berat : 7 x 50 gr x 365 = 127,75 kg. Total
daging yang dapat dijual (7 x 15 kg) + 127,75 kg = 232,75 kg. Pendapatan
dari penjualan daging = 232,75 kg x Rp. 10.000,-=Rp.2.327.500,-
Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 70.000,-
Keuntungan untuk cara ternak kambing
Masuk:Rp.1.800.000+Rp. 2.327.500+Rp. 70.000 == Rp. 4.197.500,-
Keluar:Rp.1.450.000+Rp.500.000+Rp.200.000+Rp.100.000 == Rp. 2.250.000
Keuntungan selama 2 th: Rp. 4.197.500,- dikurang Rp. 2.250.000 == Rp. 1.947.500,- atau Rp. 81.145,- per bulan.